Selasa, 28 Maret 2017

BUDIDAYA SELADA ROMAINE (LETTUCE ROMAINE)

Selada merupakan tanaman sayuran yang sudah umum dalam kalangan masyarakat khususnya para petani sayuran.Selada yang merupakan famili Aseteraceae (compositae) merupakan sayuran yang mempunyai banyak manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia dengan kandungan yang terdapat pada sayuran selada selada mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi setelah kubis krob, kubis bunga dan brokoli. Sehingga seiring dengan perkembangan sistem budidaya, selada sudah saatnya pula dikembangkan dengan cara organik.
Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang bertujuan untuk tetap menjaga keselarasan (harmoni) dengan sistem alami dengan memanfaatkan dan mengembangkan semaksimal mungkin proses-proses alami dalam pengelolaan usaha tani. Sehingga dengan adanya pertanian organik akan lebih menjaga ekosistem pertanian, kesuburan tanah dan keanekaragaman hayati. Kegunaan pertanian organik adalah meniadakan atau membatasi keburukan budidaya kimiawi dan resiko yang ditimbulkan.
Sistem budidaya selada organik merupakan pertanian secara organik dengan memanfaatkan bahan organik dalam teknis budidayanya, sehingga di Indonesia khususnya di kota batu ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayuran secara organik karena ditinjau dari aspek klimatologi di Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan budidaya selada secara organik.
Perkembangan sistem budidaya tanaman khususnya hortikultura, pertanian organik seharusnya digalakkan dalam pola bididaya oleh para petani. Pelaksanaan budidaya pertanian organik tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Ada faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan budidaya, sehingga perlunya adanya sebuah identifikasi dalam mengatasi masalah-masalah dalam pertanian organik khusunya budidaya selada.Dalam penerapan budidaya organik ditemui beberapa kaendala yang berupa keruahan (bulkiness) pupuk organik, takaran harus banyak dan dapat mengahadapi persaingan dengan kepentingan lain dalam cukup banyak.
Sistem budidaya sayuran organik, alternatif dalam pemecahan merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam pertanian organik.Hal tersebut dikarenakan masih minimnya dan kurang digalakkannya pertanian organik.Produk pertanian organik yang kita gunakan selama ini hasil dari pertanian konvensional. Maksud dalam kegiatan proses produksi mengikutsertakan bahan anorganik untuk tujuan mendapatkan hasil yang tinggi. Pada akhirnya aplikasi pupuk kimia dan pestisida tidak terelakkan. Penggunaan pupuk dan pestisida yang terus menerus dan melebihi dosis yang diperlukan sudah menjadi kebiasaan petani Indonesia pad umumnya. Hal ini berakibat fatal bagi pertanian di Indonesia. Setiap musim tanam di suatu daerah pertanian sering terdengar kabar adanya gagal panen karena tingginya serangan hama dan penyakit. Pemberian pupuk yang tidak mengenal takaran mengakibatkan lahan menjadi tidak subur dan terjadi pengerasan lapisan tanah olah. Selain itu juga terjadi polusi air dan udara, hal lain yang ditakutkan konsumen adalah residu pestisida pada produk pertanian yang akan dimanfaatkan. Konversi dari pertanian anorganik menjadi organik akan menemukan kendala yang dapat mengganaggu produktifitas baik secara kualitas maupun kuantitas.

BUDIDAYA ROMAINE LETTUCE / SELADA ROMAINE 

Perkembangan Pertanian dari dulu hingga sekarang dan harapan kedepan

Perkembangan pertanian dulu hingga sekarang

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.

Pertanian di Indonesia berkembang sesuai dengan pengetahuan masyarakat. Bercocok tanam secara berpindah-pindah yang pertama kali dilakukan. Kemudian berkembang menjadi sistem pertanian tradisional, dimana dalam penerapannya menggunakan pupuk organik tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida, sehingga produktifitasnya masih rendah. Dari sistem pertanian tridisional kemudian berkembang menjadi sistem pertanian konvensional. Revolusi hijau merupakan salah satu perkembangan pertanian konvensional. Produksi tanaman semakin meningkat, akan tetapi dengan adanya revolusi hijau lingkungan menjadi rusak akibat dari pemakaian bahan kimia sehingga sangat merigukan. Kemudian berkembang menjadi pertanian berkelanjutan yang berbasis agroekologi.Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang dengan pesat. Segala sesuatu akan lebih efisien apabila menggunakan teknologi. Selain dapat menghemat waktu, teknologi juga bisa membuat perkerjaan lebih cepat terselesaikan. Perkembangan terus menunjukan perubahan yang pesat. Tampak sekali saat ini perbedaan dari zaman dahulu dan sekarang contohnya pada sektor pertanian. Zaman dahulu kita masih menggunakan segala sesuatunya dengan sederhana untuk bercocok tanam, tetapi sekarang bercocok tanam pun bisa dilakukan dengan menggunakan alat-alat teknologi yang modern.

BUDIDAYA SELADA ROMAINE (LETTUCE ROMAINE)

Selada merupakan tanaman sayuran yang sudah umum dalam kalangan masyarakat khususnya para petani sayuran.Selada yang merupakan famili A...